Kamis, 26 Juni 2008

Sabtu, 16 Februari 2008

malam 1000 lilin for bandung


HARI INI AKAN DIADAKAN DIALOG TERBUKA DI
GEDUNG TEATER TERTUTUP DAGO TEAHOUSE JAM
15.00 WIB MENGENAI KASUS YANG TERJADI DI
AACC DAN KELANJUTAN MENGENAI MASALAH
KELANGSUNGAN PERMUSIKAN INDIE /
UNDERGROUND DENGAN DIPERSULITNYA IZIN
UNTUK MEMBUAT SUATU ACARA YANG TIDAK
DIDUKUNG OLEH PEMERINTAH DAN APARAT YANG
MENURUT RENCANA AKAN DIHADIRI OLEH PAK
WALIKOTA, PAK KAPOLDA, ANGGOTA DPR
KOMISI B SERTA TOKOH-TOKOH MASYARAKAT
KOTA BANDUNG. DAN MEMPERJELAS APA YANG
PERNAH DIKATAKAN PAK WALIKOTA YANG INGIN
MEMBUAT SARANA YANG LAYAK UNTUK DUNIA
PERMUSIKAN KHUSUSNYA DI KOTA BANDUNG.

DAN MALAMNYA AKAN DIADAKAN ACARA MALAM
1000 LILIN DIDEPAN GEDUNG AACC JL.BRAGA
BANDUNG DIMULAI PADA PUKUL 19.00 WIB
YANG AKAN DIHADIRI SELURUH INSAN
PERMUSIKAN DI BANDUNG. BILA REKAN-REKAN
INGIN MEMBERI DUKUNGAN DAN INGIN MELIHAT
PERKEMBANGAN KEMANA SEMUA INI AKAN
DIBAWA SILAHKAN DATANG PADA WAKTU &
TEMPAT YANG TELAH DITENTUKAN. ATAS
PERHATIANNYA KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH
YANG SEBESAR-BESARNYA.

god save bandung...

BANDUNG ROCK SCENE HAVE SOLUTION!

Tragedi konser metal maut di Bandung sebenernya bisa terjadi di mana saja dan kapan saja di Indonesia ini. Setelah sebelumnya konser-konser band mainstream yang menelan korban (Sheila On 7, Padi, Ungu) dan kita sering mengejek karena ternyata yang menye-menye jauh lebih membunuh dibanding yang rock, akhirnya sekarang kejadian juga di musik yang kita senangi.

Sepertinya kita terlalu menganggap remeh dan lupa bahwa sebenarnya malaikat maut juga sudah mengintai konser-konser underground. Banyak bom waktu sudah ditanam di berbagai venue konser seperti ini di seluruh Indonesia. Memang sepertinya tinggal nunggu momentum dan venue yang tepat untuk diledakkan saja.

Sudah menjadi rahasia umum juga kalo sejak puluhan tahun yang lalu organizer konser-konser indie/underground yang melibatkan ratusan atau ribuan penonton rata-rata tidak menganggap serius atau menyiapkan hal-hal di bawah ini:
1. Tim medis, ruang medis atau mobil ambulance apabila terjadi insiden seperti ini.
2. Akses masuk-keluar venue dan pintu darurat buat penonton yang nggak diperhatikan serius atau diprioritaskan.
3. Kapasitas venue yang tidak diindahkan organizer.
4. Pembawa acara atau MC setelah konser berakhir tidak memberikan instruksi lewat pengeras suara bagi para penonton yang akan keluar dari venue
5. Tim keamanan (peace patrol) yang jumlahnya memadai, terlatih dan paham apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat. Karena sebenarnya tidak perlu mengerahkan banyak polisi juga. Yang terpenting adalah tetap berkoordinasi dengan mereka.
Dan bom waktu itu akhirnya kemarin meledak juga di Bandung. Menelan korban jiwa 10 orang yang rata-rata kehabisan napas dan terinjak-injak. Kebanyakan masih remaja ABG pula. Sangat menyedihkan dan disesalkan pastinya. Tidak seharusnya juga ada orang mati sia-sia setelah nonton konser!

Sebagai penonton konser yang telah membayar tiket mereka tidak berhak mati, mereka malah berhak untuk bersenang-senang!
Kita semua langsung terkaget-kaget dan seperti nggak percaya kalau jenis musik death metal ternyata bisa berdampak secara harfiah seperti ini.
Pihak Enk Ink Enk sebagai organizer menurut gue sebenernya ketiban apes aja. Apes karena ternyata bom waktu itu meledak di konser yang mereka selenggarakan. Padahal selama sekitar 15 tahun ada konser-konser sejenis semuanya seperti berlangsung aman-aman saja.
Gue percaya nggak ada satu pihak pun yang mengharapkan tragedi ini terjadi, termasuk pihak Enk Ink Enk sendiri. Karena mereka pun menyelenggarakan konser ini bukan untuk mengeruk keuntungan besar-besar tapi lebih karena semangat untuk mendukung band-band lokal dan gerakan musik underground itu sendiri.

Berapa sih keuntungan yang di dapat dari penyelenggaraan konser underground dengan harga tiket Rp. 10.000 seperti ini? Hampir tidak ada! Bisa jadi mereka malah merugi terus. Belum lagi jarangnya sponsor komersial yang mau mendukung proyek konser idealis seperti ini.
Lalu kenapa konser-konser seperti ini berlanjut terus?

Karena kita senang dan ingin terus bersenang-senang dengan musik ini tentunya. Senang kalau band-band teman kita yang bagus menjadi maju, lebih dikenal dan memiliki fanbase besar. Senang kalau teman-teman kita yang menggemari musik seperti ini bisa terhibur dan having a good time. Senang kalau kebudayaan ini bisa menjadi alternatif bagi publik untuk terhindar dari keseragaman jenis musik yang bahkan bisa merendahkan martabat sebagai manusia.
Lalu apakah kemudian organizernya bisa kaya? Tidak juga pastinya. Kalau kata dedikasi dianggap terlalu muluk tapi memang seperti itulah keadaan yang sebenarnya. Saya angkat topi setinggi-tingginya untuk organizer-organizer konser ini. Tanpa kerja mereka semua sudah pasti rock show punah dari negeri ini!

Buat orang awam, gue yakin bakal susah untuk dimengerti alasannya. Begitu juga buat orangtua, polisi, gubernur, walikota dan birokrat-birokrat uzur lainnya. Selain korupsi, mereka memang nggak akan pernah bisa mengerti apa yang anak-anak muda ini lakukan.
Polisi malah hanya bisa menuduh tanpa dasar kalau panitia konser ini membagi-bagikan alkohol kepada para penonton. Tuduhan yang sangat tolol dari aparat kepolisian kita tentunya. Dan setelah otopsi dilakukan ternyata tidak terbukti dan mereka pun kembali belagak bego. Sejak kapan organizer konser bertiket murah bisa menjadi sinterklas?
Tujuannya pasti hanya untuk mendiskreditkan fans musik rock yang selalu distereotipkan akrab dengan alkohol dan narkotika. Mereka lupa atau belagak bego kalau di konser-konser dangdut tak hanya alkohol dan narkotika saja yang beredar, namun juga golok, celurit dan berbagai senjata tajam lainnya :)

Karena publikasi tentang tragedi ini sudah sangat meluas ke dalam dan luar negeri, bahkan sudah jadi insiden internasional (Blabbermouth, BBC, AOL, Yahoo, MSNBC, Reuters) maka gue prediksi ini yang akan terjadi selanjutnya di scene musik lokal kita nantinya:
1. Konser-konser band rock/metal internasional di Indonesia akan kembali mengalami kemunduran. Pihak booking agency artis-artis ini akan sangat cerewet mempertanyakan profesionalisme promotor lokal atau malah sepihak membatalkan kontrak-kontrak show di Indonesia. Alasan gampangnya mereka nggak akan mau menjadi kambing hitam apabila insiden yang sama terulang!

Para orangtua akan segera melarang anak-anak mereka yang masih ABG untuk datang ke konser-konser musik terlepas apapun itu jenis musiknya. Mereka sudah melihat mimpi buruknya langsung via televisi!

Kepolisian akan melarang atau sangat memperketat keluarnya izin penyelenggaraan konser musik (khususnya rock/metal).

Pemerintah daerah akan mengeluarkan seribu satu macam alasan untuk melarang penggunaan venue publik bagi aktivitas anak muda yang berhubungan dengan musik rock.
2. Sponsor-sponsor komersial akan menarik dukungannya bagi penyelenggaraan konser musik rock karena takut terkena imbasnya apabila terjadi insiden serupa.
3. Banyak EO/promotor rock yang gulung tikar dan berubah menjadi promotor dugem karena lebih menguntungkan dan indah secara visual :)
4. Band-band rock indie/underground akan kesulitan mencari panggung.
5. Dan akhirnya scene musik rock lokal pun mati dengan sendirinya haha. tinggallah tersisa ajep ajep dan top forty tentunya

Tapi tenang saja….

Negara ini sudah sangat terkenal karena hangat-hangat tahi ayamnya. Ketika tanah makam para 10 korban ini belum mengering, dijamin semua pihak di atas juga akan cepat lupa dengan tragedi ini. Semua larangan akan dilanggar dan semua upaya antisipasi tidak akan dipedulikan lagi. Semua akan kembali berjalan normal seperti sedia kala nantinya.
Yah, minimal sampai bom waktu yang lebih besar lagi meledak dan rekor korban jiwa terpecahkan nantinya. Bukankah 10 korban tewas di konser Ungu di Pekalongan hanya berselang 1 tahun saja dengan tragedi Bandung ini?
10? 20? 30? 100? 200 orang mati di konser rock? Bukan tidak mungkin.

Ini Indonesia, bung!

Kalau ini Amerika Serikat maka ini hak para penonton konser di sana:
1. Hak untuk menikmati konser dalam lingkungan yang aman.
2. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang baik dari panitia, keamanan dan performers terlepas dari apapun yang berhubungan dengan SARA.
3. Hak untuk mendapatkan informasi tentang kewajiban-kewajiban bagi pemegang tiket dan menaati segala peraturan yang berlaku di venue.

Jika Anda sepakat ini bukan Indonesia maka seharusnya kita melakukan hal-hal dibawah ini di masa depan:
A. Event Organizer/Promoter
1. Menyediakan tim medis, ruang medis dan mobil ambulance.
2. Tidak menjual tiket melebihi kapasitas venue (80% terisi, 20% kosongkan).
3. Menginformasikan tata letak venue dan letak pintu darurat di tiket.
4. Menginformasikan peraturan selama konser berlangsung di tiket.
5. Menginformasikan kepada penonton etiket di mosh-pit sebelum atau selama konser berlangsung.
6. Menginformasikan bahaya aksi stage-diving atau crowd surfing.
7. Menyediakan tim keamanan konser yang memadai, terlatih dan berpengalaman.
8. Memperhatikan ventilasi dan sirkulasi udara yang baik bagi penonton.
9. Suka atau tidak suka, menjalin koordinasi dengan polisi atau aparat keamanan selama dan setelah konser berlangsung.
10. Apapun yang terjadi di luar venue jangan membuka pintu masuk jika venue sudah 80% terisi. Hormati pembeli tiket, jangan hormati para penonton jebolan!

B. Performers
1. Menginformasikan kepada penonton etiket di mosh-pit sebelum atau selama konser berlangsung.
2. Menginformasikan bahaya aksi stage-diving atau crowd surfing.
3. Segera memberhentikan konser jika terjadi keributan atau kerusuhan di mosh pit.
4. Menciptakan kondisi yang kondusif selama konser berlangsung.
5. Melalui website-website band lakukan edukasi bagi para fans yang akan datang ke konser Anda.

C. Audience
1. Membeli tiket.
2. Jangan lupa membawa identitas diri (KTP, KTM) jika pergi ke konser.
3. Jangan lupa makan dan minum secukupnya sebelum ke konser (apalagi jika konser di outdoor).
4. Taati peraturan yang berlaku selama konser berlangsung. Semuanya dibuat dengan alasan dan tujuan yang jelas: Demi konser yang aman dan nyaman.
5. Jika mengonsumsi alkohol sebelum ke konser pastikan takaran yang bijaksana :) Banyak silly things bisa terjadi jika kita mabuk di konser.
6. Paham bahaya dan konsekuensi jika terjadi kegagalan melakukan moshing, stage diving atau crowd surfing.
7. Segeralah menolong jika ada siapapun terjatuh di mosh pit.
8. Hindari penggunaan aksesoris yang dapat melukai orang di mosh-pit.
9. Kenakan earplug (jika ada).
10. Jangan ikut-ikutan berkomplot untuk menjebol pintu masuk. Tolol!
Untuk apa nongkrong di depan pintu masuk? Pastikan tujuan datang ke konser hanya untuk menikmati konser. Nongkronglah di kakus atau tempat nongkrong yang semestinya

DIKUTIP DARI:

www.koran-marjinal.blogspot.com

Jumat, 15 Februari 2008

HARIWANG MAGZ



HARIWANG merupakan representasi dari Youth Movement, simbol dari anak muda yang aktif, dinamis, kreatif, kritis, dan radikal, HARIWANG lahir dari ide - ide yang terkristalisasi yang selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk media. Mengutip Ted Leavit dari Harvard Business, kelahiran ide adalah implementasi. “Creativity without implementation is irresponsibility” tulisnya. Yes, ideas is nothing without execution. HARIWANG, adalah sebuah kata dari bahasa Sunda yang multiinterpretasi, dalam Kamus Kecil Bahasa Sunda – Indonesia yang ditulis A. Toffandi, Hariwang berarti pikiran merasa bimbang, takut kalau – kalau ada sesuatu bahaya, cemas. Mengapa HARIWANG yang dipakai sebagai judul majalah ini? Okay, di suatu pagi kami bertiga (Juliuz, Adrian, & Dhono) sibuk memperdebatkan masalah nama, ada beberapa opsi yang semuanya cukup bagus untuk dijadkan nama majalah yang selanjutnya akan menjadi identitas kami sebagai para makhluk yang membidaninya. Setelah melalui proses perbincangan dan musyawarah yang cukup alot, akhirnya nama HARIWANG yang kita anggap paling mewakili semangat anak muda yang telah disebutkan tadi di atas. Anak muda pada umumnya adalah manusia yang aktif, kreatif, kritis, sekaligus berbahaya. Ya, B E R B A H A Y A . Denyut nadi Creative Industry di Kota ini, di Indonesia, bahkan di seluruh dunia dikendalikan oleh anak-anak muda. Gagasan – gagasan dari anak muda yang gemilang di suatu tempat dapat menginspirasi banyak orang di tempat lain, bahkan di belahan bagian dunia yang berbeda. Penggunaan bahasa Sunda sebagai nama bukanlah tanpa alasan, kami semua lahir dan dibesarkan di tatar Parahyangan. Begitu pula dengan majalah ini, digagas dan memiliki Homebase di Kota Bandung, jantungnya Jawa Barat. Dengan bangga kami memakai bahasa Sunda sebagai identitas kami, sebagai majalah yang memiliki ciri khas kedaerahan, bercita rasa lokal, namun berwawasan global, juga mengingatkan kembali akan khitahnya kita semua sebagai generasi penerus yang memiliki kewajiban untuk melestarikan tradisi, budaya, serta kearifan lokal. Adapun konten dari majalah ini adalah seputar Urban Culture, Lifestyle, Indie Movement, Music, Film, Event, Local Community, Fashion, Artwork, dll. Tapi kami tidak membatasi materi - materi lain yang masuk ke redaksi. Kami sangat menghargai kebebasan berkreatifitas bagi semua insan, selama itu dapat menjadi inspirasi serta menjadi stimulan untuk terjadinya perubahan ke arah lebih baik yang meliputi berbagai aspek.

CONTACT US : (022)91350059, (022)92074886, (022)91960754

FROM BANDUNG TO INDONESIA !!

BANDUNG TEMPO DOELOE,1994

Terdapatlah studio musik legendaris bernama "REVERSE",yang terletak di daerah bernama sukasenang.yang konon menjadi cikal bakal terbentuknya scene underground music di kota kembang ini..
pembentukan studio ini digagas oleh:
- RICHARD MUTTER (saat itu drummer PAS BAND)

- HELVI (Sekarang bergabung di label FFWD records)
Ketika semakin berkembang,akhirnya reverse melebarkan sayap menjadi sebuah lahan bisnis distro(distribution outlet) yang sangat maju.Yang mana menyediakan berbagai pernak-pernik musik dari mulai cd,poster,tshirt,dan aksesori lainnya yang pada saat itu didominasi produk buatan luar negeri(impor).
Selain distro,richard juga membentuk sebuah label independen yang bernama "40.1.24" yang rilisan pertamanya pada tahun 1997 adalah berupa cd kompilasi yang bertitel "MASAINDAHBANGETSEKALIPISAN".
Adapun band-band yang mengikuti kompilasi ini antara lain,
1.BURGERKILL

2.PUPPEN

3.PAPI
4.ROTTEN TO THE CORE
5.FULL OF HATE
6.WAITING ROOM(JKT)

Band2 yang sangat dibesarkan oleh komunitas reverse ini adalah PASBAND dan PUPPEN.
PAS BAND sendiri di tahun 1993,menorehkan tinta emas karena satu-satunya band di indonesia yang merilis album secara independen pertama kali(pelopor).Waw!sungguh menakjubkan...
Mini album mereka pun yang bertitel "FOUR THROUGH THE S.A.P" ludes terjual 5000 kaset hanya dalam jangka waktu sangat singkat.
Sang Mastermind yang melahirkan ide merilis album ini adalah "(alm)Samuel Marudut" yang mana beliau adalah seorang music director RADIO GMR(radio rock pertama di indonesia yang memutarkan demo-demo rekaman band rock amatir asal bdg,jkt,dan sekitarnya)
Tragisnya,di awal tahun 1995 beliau ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman KRISNA(SUCKER HEAD) di jakarta.
Yang lebih mengejutkan,beliau ditemukan terkapar di kamar krisna dengan diringi oleh sebuah lagu yang berjudul 'THE end' dari album The Best Of The Doors yang sedang diputar di tape milik krisna pd saat itu...
Sementara PUPPEN yang dibentuk pada tahun 1992,adalah salah satu pioner hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002,telah menelurkan 3 album,yakni:
1.NOT A PUP (e.p 1995)
2.MK II (1998)
3.PUPPEN s/t (2000)
Kemudian menyusul band fenomenal,PURE SATURDAY dengan albumnya yang self-titled,yang promosinya dibantu oleh majalah hai.
Sama halnya dengan band asal bandung lainnya yakni KUBIK,yang memberikan bonus kaset berisikan 3 buah lagu secara cuma2 sebelum merilis albumnya.
Kita meloncat ke timur,masih di kota bandung juga.Kita akan menemukan sebuah komunitas,yang konon menjadi episentrum underground metal di sana.Dan sempat menjadi kiblat musik metal seluruh kota di indonesia pada saat itu.Yakni sebuah komunitas metal yang bernama "komunitas ujungberung".Banyak band2 yang lahir dari komunitas yang sangat besar ini,diantaranya:
1.BURGERKILL
2.JASAD
3.FORGOTTEN
4.SACRILEGIOUS
5.SONIC TORMENT
6.MORBUS CORPSE
7.TYMPANIC MEMBRANE
8.INFAMY
Dan sebagainya...
yang mana sampai saat tulisan ini diposting di blog ini(th.2008),jumlah band yang telah lahir dari komunitas tersebut sudah mencapai 200 band lebih...
sungguh angka yang fantastis untuk sebuah komunitas musik di indonesia.
Dulunya,di daerah ini sempat didirikan sebuah studio musik yang bernama ''studio palapa" yang sangat berjasa membesarkan band-band yang telah tercantum di atas tadi..
Disinilah kemudian pada awal tahun 1995,terbit sebuah fanzine (buletin)musik pertama di indonesia yang bernama REVOGRAMS ZINE.
Editornya bernama Dinan,yang mana dia adalah vokalis sebuah band yg bernama SONIC TORMENT,dan memiliki lagu hits unik berjudul "golok berbicara".
Yang mana fanzine tersebut sempat tercatat 3 kali terbit dan bermaterikan band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.
Kemudian tak lama kemudian muncullah media-media sejenis,seperti TIGA BELAS,SWIRL,MEMBAKAR BATAS yang ikut meramaikan media indie.
Majalah pun tak mau ketinggalan terbit,lalu muncullah majalah seperti RIPPLE dan TROLLEY yang membahas kecenderungan subkultur bandung beserta lifestylenya.Tetapi sayangnya TROLLEY berhenti terbit pada tahun 2002,sedangkan Ripple merubah formatnya dari pocket magazine menjadi majalah seutuhnya dan masih eksis sampai saat ini,dimana sang pimrednya vokalis ke-2 band PURE SATURDAY,yakni satria nur bambang a.k.a iyo.
Adapun fanzine lain,yang umumnya berbentuk fotocopian masih bertahan sampai saat ini.
Yang lebih seru lagi,di bandung tak hanya musik ekstrem yang maju dan berkembang,tapi juga scene indie pop nya atau alternatif.Kita bisa lihat banyak lahir band2 ciamik,seperti:
PURE SATURDAY,THE MILO,CHERRY BOMBSHELL,HOMOGENIC,ROCKNROLLMAFIA(RNRM),SIEVE,NASI PUTIH,MOCCA,dll
Begitu pula scene ska yang sudah lama berdiri di kota ini,dan melahirkan band2 handal seperti NOIN BULLET,AGENT SKINS,DIRTY DOLLS,dll

Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di kota bandung,pasti takkan melupakan GOR yang bernama SAPARUA yang begitu terkenla hingga ke pelosok tanah air.Bagi band-band indie,venue ini laksana gedung keramat yg penuh daya magis.Band luar bandung manapun,kalo belum dibaptis disini belum afdal rasanya.
Artefak subkulture bawahtanah paling legendaris kota bandung ini,adalah saksi bisu digelarnya bbrp rock show fenomenal seperti:HULLABALOO,BANDUNG BERISIK,dan BANDUNG UNDERGROUND.
Jumlah penonton yang hadirpun termasuk spektakuler,terhitung hampir 7000-8000 penonton di setiap gelarannya.Bahkan,harga tiket masuknya pun terkadang dijual dengan harga yang sangat mahal oleh para calo setempat.Sungguh rekor tersendiri yang belum terpecahkan sampai detik ini untuk ukuran sebuah rock show bawah tanah.
Sempat dijuluki ''barometer musik indonesia",bandung merupakan kota yang menawarkan wawasan dan gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional.Booming distro yang melanda tanah air saat ini,juga dipelopori oleh kota ini.Menjual puluhan ribu keping sebuah album indie adalah sebuah keberhasilan brilian yang dialami band MOCCA,yang juga bermula dari kota yang dijuluki sebagai PARIS nya jawa,atau lebih akrab disebut PARIS VAN JAVA ini.
Belum lagi majalah indie kenamaan yang sekarang ini sangat kencang diperbincangkan di dunia internasional,RIPPLE,seakan menjadi aktuil di jaman modern ini,yg tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie kenamaan seperti:PURE SATURDAY,BURGERKILL,ROCKET ROCKERS,THE BAHAMAS,KOIL,BALCONY,BLIND TO SEE,KOMUNAL,THE S.I.G.I.T,POLYESTER EMBASSY dll.
Dan mungkin disaat saya mempunyai anak,cucu,bahkan cicit esok hari,kreatiftas,spirit,dan persaudaraan kental yg lahir di kota ini sepertinya tak akan hilang dan mati ditelan bumi.
[wendi putranto on tembang.com]









Kamis, 14 Februari 2008

BURGERKILL PEDULI


KEPADA REKAN-REKAN MEMBER BEGUNDAL HELL
CLUB (BHC)/TEMAN-TEMAN BURGERKILL & PENGGEMAR MUSIK UNDERGROUND
KHUSUSNYA, YANG INGIN MENYISIHKAN
SEBAGIAN HARTANYA UNTUK DIBERIKAN KEPADA
KELUARGA KORBAN TRAGEDI AACC DAPAT
MEMBERIKAN SUMBANGAN SECARA SUKARELA
YANG DAPAT DIKUMPULKAN KEPADA:

1.SDR.GUSTAFF DI COMMON ROOM
JL.K.H GEDE UTAMA NO.8
2.SDR.MPUNG DI CHRONIC ROCK
JL.KALIMANTAN NO.11 BANDUNG
(JAM 10 SAMPAI DENGAN JAM 3 SORE)

SEMOGA
SEMUA BANTUAN DAN AMAL YANG TELAH
DIBERIKAN MENDAPATKAN BALASAN DAN
RIDHO-NYA, AMIN.


DEMIKIAN PEMBERITAHUAN INI, ATAS
PERHATIANNYA KAMI UCAPKAN BANYAK-BANYAK
TERIMA KASIH.

BHC MANAGEMENT

Selasa, 12 Februari 2008

BANDUNG BERDUKA PART III


Korban Meninggal Konser Maut Bertambah Satu Orang



Bandung (ANTARA News) - Korban meninggal pada konser maut saat launching album "Beside" bertambah jumlahnya menjadi 11 orang setelah Entis Sutisna (23) yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung meninggal dunia pada pukul 19.00, Senin (11/2).

Ayahanda korban, Ala Komala, di kediamannya Cilember RT 04 RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa menuturkan kematian anaknya diakibatkan karena kekurangan oksigen saat menonton konser.

"Oksigen tidak mengalir dengan normal pada otak anak saya sehingga sejak Sabtu (9/2) malam hingga meninggal tubuhnya seringkali kejang," ujar Ala.

Ala juga menjelaskan anak sulungnya tersebut sempat dipasangi alat bantu nafas atau ventilator hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.

"Pada tubuh anak saya ditemukan luka-luka memar karena injakan sepatu yang menimpa tubuh bagian depan meski tidak banyak," katanya.

Ketika ditanyakan tentang kepergian Entis ke konser musik tersebut, Ibunda Entis, Aisyah (40) mengatakan Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB anaknya meminta ijin untuk pergi bersama teman-temannya. "Tidak jelas mau kemana," katanya.

Aisyah menuturkan dirinya tidak mempunyai firasat apa-apa saat anaknya meminta ijin untuk pergi. "Kalau dia sebelumnya mencuci seluruh pakaian kotornya itu sudah biasa," ujar Aisyah yang tampak tegar.

Aisyah mendapat kabar tentang anaknya sekitar pukul 04.00 pada Minggu (10/2) dari Rian yang pergi bersama Entis ke konser tersebut.

"Rian hanya mengatakan kalau Entis di rumah sakit karena terinjak saat menonton," tutur Aisyah.

Saat itu juga bersama suami dan adik-adiknya, Aisyah menuju ke RS Immanuel dan mendapati kondisi Entis kejang-kejang. "Saya hanya bisa pasrah dan mendoakan mudah-mudahan anak saya diterima amal dan ibadahnya di sisi Allah," ujar ibu beranak tiga ini.

Menurut tante korban, Ai Ade (32), Entis merupakan anak yang ceria, baik, penurut dan sangat sayang pada adik-adiknya. "Dia sangat ingin membalas budi orang tuanya yang telah membelikan motor dan televisi," ujar Ai yang sangat dekat dengan Entis.

Ai juga bercerita bahwa Entis ingin segera menikah dan sedang menabung untuk meraih keinginannya untuk menikahi pacarnya, Indah. "Karena keinginannya itu Indah sangat shock saat mendengar meninggalnya Entis," ujar Ai.

Jenazah Entis yang merupakan karyawan PT Gucci Tek dimakamkan di Tempat Pemakaman Cigugur Kota Cimahi sekitar pukul 10.30 dan dilanjutkan dengan tahlilan yang dihadiri oleh tetangga dan kerabatnya.

Entis merupakan korban meninggal yang kesebelas pada konser maut grup band Beside di Asia African Cultural Centre di Bandung Sabtu lalu. Padatnya penonton di gedung pertunjukan berkapasitas minim itu menjadi penyebab.(*)

dikutip dari antara.co.id